Ayah, Ibu
Janganlah kau tanyakan aku tentang apa yang kuberi
Dan yakinku, untuk itu kau takkan sampai hati
Karena yang telah kuberi hanyalah tikaman belati
Atau paling tidak ribuan duri yang menghujam nadi
Tidakkah usang jiwa lucah ini meludahi wajahmu berulangkali?
Tidakkah usang jiwa kotor ini melumurimu
dengan jutaan dosa yang menadi?
Dengan kemurahan durhaka yang terlontar di setiap kata
Aku menunjukan jutaan luka-lukamu dengan bangga
Anak macam apa aku ini?
Tahun ke tahun,
hanyalah kerumunan aib yang berduyun-duyun
Mengantarkan mayatku, mayat hatiku
Namun marahmu tak pernah kau jual murah
Dan kau masih menantiku di penghujung jalan
Di pintu terakhir yang terbuka lebar, selebar ampunanNya
Walau aku sudah tak berwujud manusia. Aku malu.
Aku malu akan senyummu yang begitu ramah
Ayah, Ibu… maafkanlah aku yang tak berwujud ini.
Gubuk Lapuk, 15 Juli 2017
Penulis: Angga Kusumadinata
Poetry Prairie Literature Journal #6