Rumus Rindu


sungguh! tiada lebih bising manakala dengung denting kerinduan kian melengking nyaring dalam replika kenangan tentang kita.
mungkin benar; merindu bukanlah sandiwara politik. serupa sidang para kabinet wakil kita kian pandai merangkai permainan kata berupa wacana.
aku tak pernah bisa berkata jujur untukmu, kawan. bilamana wajahmu kerap menabur subur di hati dan mata yang seketika mencipta duka pada tawa foto-foto kita.

oh Tuhan! pencipta segala rasa. hanyutkan aku dalam lebur kabar kawanku ini. malam ke kelam, sampai kuterlelap puas hingga terpejam pulas. memandu lara hingga kabar bahagia. dari canda tawa hingga candu menepis segala duka.

jangankan puting beliung menyeret kenangan kita. ombak badai topan sekalipun; aku akan peluk dengan tenang. hempas air asinnya kuanggap kerangka sebuah rasa. asal derita hati, sua kabar ceria. meski masa semakin mencumbu tua.

walau harus menyepi dengan beribu catatan duka, akan candu canda kita; serupa NIL yang terus berkepanjangan ke ceruk dada. hingga lupa; ternyata perpisahan masih setia menanti diujung dermaga. dan aku harus mengalah pasrah meski gelisah selalu membuncah ruah.

untuk mengenang segala nestapa; kita tepis bersama. indah dikenang, hilir-hilir tangis mengalir. di hening malam berbantal kenangan.

kawan, aku tak pernah tahu rumus tentang rindu!
aku ditambah kamu samadengan candu
aku dikurangi kamu samadengan rindu
aku dikali kamu samadengan candu bertemu
dan aku dibagi kamu samadengan duka rindu ingin bertemu.

Penulis: Fadhil Sekennies

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s