Kehidupan Di Kedalaman Yang Asin


pulang dari laut
rambut pirangmu memaduku
di bawah kuntum bulan
di tengah gelombang amuk badai
terbentang membungkus lambung bumi
tubuh kerontangmu merapaliku
dimana sejauh mata berlayar

ikan-ikan
-tetasi, cumi-cumi, bandeng
cakalang, gabus, kenduy, kakap-
bertasbih kepada Tuhan
oo….sang adikarya jagad
kepada laut kukabarkan
:ikan punya banyak lakon dalam hidup
seperti adalah satu-satunya alasan
mereka harus mati
ketika terhempas ganas gelombang
tubuh gelisah pasrah
di tengah-tengah pasir keterasingan
terkadang ikan-ikan menantang gelombang
tak peduli kemanakah
seling-siul badai menerompanya

tak peduli ia harus mati
di perut penikmatnya
ketika lapar mengendap diam-diam
di sela-sela kebiruan lautmu

oo……sang maha lestari
lautmu yang gagah
ada pesona yang terbingkai keabadian
ketika ikan-ikan kecil memutar-mutar
di antara rerimbun karang
atau ikan terbesar pun
melompat bersama mencabik langit
di antara reruntuk imaji dan andai

kepada Tuhan aku nisbatkan
;aku jatuh cinta pada lautmu

aku ingin seperti mereka
bebas sebagaimana jiwanya
di pojok april
masih dalam sejauh mata berlayar
kutemukan nama ikan-ikan yang ramai
-tetasi, cumi-cumi, bandeng
cakalang, gabus, kenduy, kakap-
masih menyibukkan diri
laut tak pernah sepi
hidup tak pernah berhenti
berganti sejalan skenario Tuhan hakiki

aku ingin seperti mereka
bergumul terkapai-kapai
mengapung-ngapung menuju jazirah mimpi
di tengah lautan
di tengah buritan angin payau yang entah
keindahan tetap saja klasik
kehidupan tetap saja punya ritus waktu
tempat ikan-ikan dihidupi oleh cinta-Mu
cinta memang jamuan kudus bagi-Mu
yang paling tinggi
oo…pangeran abtina
segala hidup di laut
di bumi
berserah diri di bawah lutut agung-Mu

~Ahmad el-Rama~

Leave a comment