Menyelam sedalam yang aku bisa
Bak memahami teka-teki
Beribu warna menyayat pandanganku
Akulah ahli selam terkemuka
Ilmuku menjawab jutaan pertanyaan tentang lautan
Samudera demi samudera sudah aku gapai
Hingga suatu hari
Aku terenyuh
Mencari akal sehat
Membaca lembar teori
Sebuah dinding membran
Tak bisa kucerna
Ini bagai khayalan
Kehidupan bermil-mil bawah laut
Laksana mimpi, tak pernah kusaksikan
Hingga aku menyadari
Ilmuku seperti lantunan lirik tanpa warna musik apapun
Tak bermakna
Di bawah aliran ada aliran tersembunyi
Pertemuan dua hal berlawanan
Asin dan tawar menjalin dinding bersama
Lautan memang dalam, tak seperti diriku
Tak seperti apa yang kutahu
Ini seperti aku menemukan
Segar di dalam garam
Ini sebuah naungan Tuhan
Membawaku sedalam ini
Mencari pemahaman
Hingga menuju jawaban
Hingga aku mengimani firman Tuhan itu
Menakjubkan
Bagaimana keabadian firman-Nya terjaga
Hingga detaknya bisa menempuh jawaban di abadku
Di mana di abad penyampai
Tidak secanggih itu
Hingga aku memahami
Lautan memiliki teka-teki sendiri
Dalam membawaku kepada Sang Agung
~Aryakala~
*Puisi ini terinspirasi dari kisah nyata seorang oceanografer dan ahli selam, Mr. Jacques Yves Costeau yang memeluk Islam ketika berhasil menemukan sebuah sungai di dasar lautan. Ia mencari jawaban atas fenomena tersebut hingga ia dipertemukan oleh seorang profesor muslim yang menjelaskan fenomena tersebut dengan menggunakan surat Ar-Rahman ayat 22 dan surat Al-Furqon ayat 53.