Di Bawah Tenda


bukanlah pencinta Bungur
bila merebut bunga dari rantingnya
menimbulkan suara patah menyerupai kata pamit
dari belantara ungu yang kusebut cinta
lalu meremah di sela jemari
yang tak kunjung menulis puisi

betapa merugi perhiasan aneh yang kau sebut hati
yang tak pernah jera membangun kesedihan di bawah tenda bumi,
tenda bunga yang kita kuliti atas nama kehidupan
kehidupan yang tak ramah bagi yang elok
pun bagi yang jelek rupa
betapa kecewa
bukanlah pencinta Bungur diriku
karena merebut bunga dari rantingnya
bagi telapak tanganku yang papa

Kendari, 2017

Penulis: Astika Elfakhri

Advertisement

1 Comment

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s