kudengar debur jantung berdebar
menahan denyar renjana liar
yang menawarkan rinai kenikmatan
kusadar tatapan mata telah berubah nanar
memendam gusar diri yang pandir
terbujuk oleh jebakan kesesatan
kini aku benar-benar terkapar
terbius ranum bibir para lacur
yang tak jemu melena khayalan
sampai kapan hal ini akan terbiar?
sedang jiwaku kian menggelepar
terkubang dalam lumpur perangkap syetan
kini satu asa kuteguhkan wahai Dzat Yang Mahabesar
ijinkan aku berenang di kejernihan telaga ampunan-Mu
Jember, 2015
Penulis: Sami’an Adib
Poetry Prairie Literature Journal #6