Hawa di lereng gamping mencurah hening
Sepoi yang hampa
Menyejuk atma yang mengalir di kelok kodrat
Menepi di tepi resah, serah, kalah
Taburilah bangkai itu dengan dedoa
Di antara hidup dan mati ‘kan ada jalan meretas
Kembali…
Dalam reinkarnasi
Serak belulang bergelut lagi di rahim ibu
Kompromi dengan gumpal-gumpal daging dan darah
Mencabik-cabik gundah di sekat waktu
Menunggu terusir dari dinding liat
Mentari gapai tetamu di selarik cahya sepi
Menjamu dengan suam-suam pagi
Lalu melangkahlah di jalan harapan
Taburkan putik impian
sebelum kumbang menawakan kematian
Biarkan ia merekah, memerah, dalam selimut keabadian
Jadikan bunga impian destinasi hidup
dalam kawal harapan
Takkan ada jasad kenistaan di kelok kodrat
Mati ‘kan menyerta senyum kepuasan
Riau, 18 Agustus 2015
—————————————————————-
Yulianti. Si penulis amatiran ini lahir di Ciamis 18 tahun yang lalu.
Saat ini terdaftar sebagai siswi SMA di Prov.Riau, Mengaku
mengidolakan Raditya Dika dan bercita-cita menjadi penulis hebat.
Kalian bisa menghubunginya melalui Fb Yulianti, Twitter @Julie_IP,
Blog Julieislaa.blogspot.com dan email yulieyuliann@gmail.com.