seperti kupu-kupu lain
kau senang terbang ke tempat yang kau ingin
membiarkan hijau tubuhmu disaksikan
dahan-dahan yang merindukan sentuhan
sementara beberapa ilalang kerap membayangkan
suatu saat tubuhnya senantiasa kekar
lalu merayumu tuk singgah sebentar
alkisah, semasa menjadi ulat
kau sering mencumbu tubuhku hingga sekarat
bahkan, telah kuberikan seluruhnya padamu
walau tak pernah kutahu
seperti apa kelak warna sayapmu
maka, sebagai makhluk yang membantumu terbang
menunggumu seperti akar pepohonan yang lapar
manakala yang kau tinggalkan hanya serupa cangkang
yang kuanggap sebagai kenangan
esok, lusa dan seterusnya
adalah ketabahanku pada reranting
belajar sabar bila sudah menguning
bahwa, hari-hariku membesarkanmu
hanya untuk melenyapkanku
membesarkanmu
melenyapkanku.
Annuqayah, 9 Juli 2019 M
Penulis: M. Syamilul Hikam