Sampai hari ini aku bingung ayahku itu siapa. Semenjak kecil aku sering ditinggal bersama gadis muda di ruang keluarga. Ibu pernah bilang gadis muda itu pengganti ibu selama ibu pergi bekerja. Lalu ayah penggantinya mana? Ibu bilang ayahmu tidak perlu pengganti, kan ayah masih sibuk dengan tidurnya di kamar ibu.
Aku selalu bertanya-tanya tentang ayah bahkan dinding ruang keluargapun bisu saat aku tanya tentang sosok ayah. Ayah selalu di kamar diam dan malu menampakkan wajahnya kepada saya. Seperti aku ini bukan anak ayah saja.
Hingga aku dewasa, aku masih ditampar dengan sosok ayah yang bertahun-tahun tidak pernah menampakkan dirinya di kamar ibu. Ayah itu sebenarnya siapa. Lalu gadis muda pengganti ibu itu bilang ayahmu itu lelah saat kau lelap di malam hari, ayahmu selalu mencari kau dalam sunyinya merobek paras-paras kelam di setiap diamnya hingga malam pergi dia menepi ke kamar. Aku dibuat pusing oleh gadis muda cerewet itu. Aku penasaran oleh sosok ayah sebenarnya. Lalu aku lari mengintip ayah dari gorden kamar ibu, malah ibu sibuk memeluk bantal di atas pangkuannya sambil menengok ke jendela kamar. Hingga aku tahu bahwa ayah sebenarnya adalah bantal guling yang dipeluk oleh ibu saat itu.
Penulis: Diqdo Gustiro
massyaAllah
LikeLike