1.
Kalau tidak di matamu,
dimana lagi aku temukan kebebasan.
Kalau tidak di matamu
dimana lagi aku tahu makna kedalaman.
Luas, biru, dalam, hamparan lautan
di mana segala rahasia malam tersimpan.
Mimpi, doa, harapan juga kenangan
berdebur, mengantar perahu sampai seberang
2.
Kucelupkan penaku ke dalam matamu
lalu, kugoreskan kata-kata yang karam.
Di sanalah kau menjelma ikan, bersemayam
terkadang keluar-masuk, mengintip malam.
Aku tahu, matamu adalah sajadah bagi nelayan,
segala rukuk dan alif yang khusyuk ditegakkan,
menghunjam palung, menghunus bulan.
Layarnya kibar, bergelombang seperti lambai
panggilan.
Yogyakarta, 15-11-16
Penulis: Rahmat Hidayat