Bunga di Setiap Hati Manusia


Tak ada yang berbeda ketika kehidupan berjalan
Terkejar waktu dan melakukan banyak hal yang kita mau
Mengakhiri malam dengan letih yang tidak sepadan
Dan melalui malam dengan tidur terlelap oleh waktu
Tidak ada yang spesial dan semua terlihat membosankan
Manusia hidup dengan semua pilihannya
dan berakhir semu

Lalu apa pentingnya hidup?
Jika semua berakhir datar
Jawabnya tidak ada artinya,
segala sesuatu telah ditentukan oleh-NYA
Burung peliharaan yang bebas terbang
pada akhirnya kembali kedalam sangkar
Seperti manusia yang memiliki banyak keinginan
namun berakhir ketika ia tiada
Semua sudah ditentukan oleh Tuhan
saat ia melihatmu dalam sebuah gambar
Rupa, sifat dan hati manusia sudah ia tentukan
dengan pemikiran yang berbeda

Kejam, ironis, mematikan
dan penuh dengan keegoisan yang kuat
Begitulah seruan manusia
saat Tuhan tidak menjawab semua permohonan mereka
Lalu sampai kapan semua akan menjadi semu
dan terikat erat?
Sampai bunga kehidupan kembali mekar

Ke dalam jiwa manusia yang penuh rasa
Saat iman bisa mengalahkan rasa keinginan yang begitu bergeliat
Ketika bisa mengendalikannya akan timbul rasa cinta di dalam pikiran manusia

Perasaan murni akan terasa sama ketika seorang ibu melahirkan seorang anak
Ikatan kuat yang terjalin diantara dua manusia yang awalnya saling tidak mengenal
Bak sebuah perahu layar yang berjalan
melewati gelombang yang berkejar
Sang nakhoda harus selalu siap berserah pada takdir saat memandu sebuah kapal
Seperti itulah ibu yang sekuat tenaga
berserah pada Yang Maha Besar
Mempertaruhkan nyawa demi datangnya seorang anak yang kekal

Mekarnya kehidupan hanya akan berawal dari lahirnya seseorang ke dunia
Lewat rahim ibunya yang menjaganya
selama sembilan bulan
Itulah awal hidupnya manusia
ke dalam dunia yang penuh fana
Yang akhirnya akan menggerogoti jiwa murni hatinya dengan berbagai keinginan
Membuat manusia lupa akan segala hal yang dimilikinya
Dan menjadikannya manusia yang tak berarti
seperti sebuah bayangan

Manusia hanya punya waktu hidup dan mati satu kali
Bagai sekam yang hidup lepas di lautan
Terlihat begitu berduri dan sendirian tak berarti
Berenang bebas ke semua arah tanpa tekanan
Menepis semua keinginan terpendam yang dinanti
Dan mencari jati diri melewati berbagai kehidupan

Ada saat-saat dimana manusia lemah oleh masalah
Lelah dahaga menggerogoti rohani dan jasmani
Putus asa dalam melewati berbagai cobaan
dengan hati resah
Mencari Yang Maha Besar dengan penuh rendah hati
Mencoba mencari jawaban lewat hati yang pasrah
Dan menunggu sebuah jawaban
atas masalah yang terjadi

Sama seperti sebuah bunga di sekumpulan semak berduri
Akan ada masa ketika bunga itu harus mati karena terhimpit duri
Namun akan ada masa bunga itu akan hidup kembali
Karena datangnya sang mentari yang datang menyinari
Hingga bunga itu perlahan mekar membebaskan diri
Dan kembali berkembang melewati waktu
hingga musim berganti
Manusia hanya perlu menjalani hari
dan menjalani mimpi
Dengan terus mencoba memperbaiki diri
hingga bunga di hati mekar kembali

—————————————————————–
Gloria. Alasan ia menulis puisi adalah karena ia menyukai puisi sebagai bentuk gambaran diri yang dituangkan dalam bentuk bahasa kiasan yang lebih bermakna dalam. Puisi tertulis ringkas dan langsung pada inti topik yang ingin diangkat yang berbeda dari cerita pendek atau bentuk narasi lainnya. Alasan lainnya adalah karena puisi lebih menggambarkan perasaan dan hati seseorang ketika ia menuliskannya, oleh karena itu banyak kiasan dan arti yang sangat dalam ketika kita membaca puisi seseorang.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s