Kekasih Pendosa


Aku kekasih pendosa
Yang penuh pengharapan untuk ampunan
Kala memulai penuh sadar namun sulit melupakan
Pada nada memecah telinga-telinga
Saat bersua tinggalkan jejak luka
Ingin kulupakan
Ampunkan

Aku kekasih pendosa
Bermulut dengan maki
Berhati penuh dengki

Bagaikan milik pendosa
Derap-derap langkah yang kutinggalkan menyulut api
Menyala-nyala ke relung jiwa wajah para kecewa
Kusadari penuh pasti
Ngeri

Sepenggal nyawaku berpeluk dosa
Memompa segumpal darah ke setiap denyut nadi
Bergerutu, penggerutu
Bergejolak memuncak-muncak

Penuh ampunan kutadahkan kedua tangan
Sejajar, tergegar
Menunduk malu dalam derai air mata
Pengampunan, pengampunan yang kupintakan
Terjeritkan, terpekikkan

Aku memang kekasih pendosa
Yang pada setiap detiknya tertegun
Yang pada setiap detiknya terpekur

Aku kekasih pendosa
Setia berdoa dalam getar ketakutan
Mengemis dalam pengharapan
Berharap untuk pengampunan

Penulis: Ogie Munaya
Poetry Prairie Literature Journal #6

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s