Pada-Mu Ilahi
Sungguh hanya Engkau Sang Pengasih
Dalam kesunyian dan bisu
Tubuh ringkihku bertamu penuh noda
Pada setiap biji-biji tasbih di ujung jari
Rangkul, peluk aku
Topang dan rantai diriku dengan kasih
Demi pengampunan
Kunadakan, senandungkan, melantunkan
Doa-doa memelas dari bibir pucat
Untuk dosa yang terus mengantri
Dari keburukan yang merentangkan tangan dengan senang,
menanti
Nafasku tersesak
Lidahku tercekak
Hatiku kelu saat dosa itu menghantui dari balik mimpi
Mengintaiku
Menyibakkan udara penat
Mencekik
Kupanjatkan pujian-pujian di antara rintihan air mata
Ampuni aku dari segala keburukan menuah-nuah
Aku menangis kesakitan dalam kalbu
Ketakutan penuh malu
Raga keringku labil menopang jiwa
Masih berlatih
Masih tertatih
Demi ampunan dari-Mu Ilahi
Aku meronta penuh keranaan
Culik aku dari yang diam-diam menghalangi asa
Sembunyikan diriku dalam balutan cinta
Rampas aku dari keburukan
Secepatnya!
Rebut aku dari belenggu dosa-dosa
Sekarang! Segera!
Aku memaksa
Demi ampunan dari-Mu
Kupasrahkan jiwa selembut gelembung menari di Samudra
Kuserahkan diri ini seringan kapas terlayang di udara
Penulis: Ogie Munaya
Poetry Prairie Literature Journal #6