Narasi Dari Laut


lihatlah…!
kehidupan apa yang masih
bermuara pada gelombang
selain badai yang ribut
atau suara payau nelayan
sambil melempar sauh
ada keanehan di dalam yang biru
sebuah ketenangan sejak
beribu tahun yang lalu
tempat ikan-ikan bermigrasi

sejauh mata memandang
ikan-ikan berlayar
membelah dada samudra
kadang terpelanting jatuh
lalu lumat di cerca ragibnya
badai gelombang di bibir pantai
sedang agitasi Tuhan
telah sempurna meracik luka
pada fragmen hatiku
di tempat yang sama
kembali ikan-ikan mati
di bawah terik yang cemas
tapi tetap saja laut tak pernah sepi

ikan diberi kehidupan
ikan memberi kehidupan
laut memberi tujuan
ketika pelabuhan
tak lagi jadi persinggahan
ikan juga memberi kematian
dan membiarkan laut menjadi kuburan
sebagai jalan kepulangan terakhir

kepada Tuhan aku tanyakan
:sempatkah ikan-ikan tertidur
dan bermimpi besok laut akan surut

dari tepi kulihat laut
membungkuk di tubuh bumi
lalu separuh pulau melandai-landai
dan rembulan berkaca-kaca
di kebiruan yang gamang
kususuri malam lautan
penuh simpang-nama ikan
jatuh dari kerangka puisi
seperti cumi-cumi
tertangkap-menikam mata
melumuri kehitaman laut
tersemburat dari tubuhmu
lalu kepada Tuhan aku katakan
:tubuhku, lautan
kutekur mimpi
kutukar sepi
ketika langkah kakiku patah
di persimpangan segala puisi

~Ahmad El-Rama~

Leave a comment