//Garis Samar//


I.

Garis merah di sudut jari kanan bibirmu
Bagai senja yang terburu-buru bersolek
sebelum hujan turun sore itu.

Kau paksakan samudera ke dalam warna sepatumu
yang aku dapat bercermin kepadanya—ganjil, aneh, janggal.

II.

Kau mencoba mengukir kisah kasih di atas kertas,
namun sayang, tintamu habis
sebelum namaku usai kau tulis setelah namamu

Dan cahaya lilin yang kian redup
membawa bayanganku semakin jauh, jauh, jauh.

III.

Gitar tuamu, mengadu padaku
bahwa sejatinya kau begitu menyukai lagu pemberian dariku

Hingga kau gemakan nadanya berulang-ulang,
dan, akhirnya sumbang di tepi kenang

IV.

Sayangku, sesungguhnya aku sudah tidak mencintaimu
dan ingin berumah dengan yang lain
Namun pintuku masih terbuka untukmu jika hendak bersua
Kali lain, mari kita berdansa di atas laut biru, di bawah kemilau senja,
membukukan kisah untuk cucu kita, juga menyanyikan asmara yang takkan kedaluarsa.

-jika, aku masih mengingatmu

Penulis: Julia DK

Advertisement

1 Comment

  1. V.
    Atau menyeberangi samudra dengan bahtera yang hanya ada kita berdua. Dan aku akan bahagia bersamamu, tak apa bilamana meski nian durjana sang ombak mendera dan memusnahkan kita

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s