Hujan adalah kutukan,
Karena rindu tak pernah terbantahkan…
Malam tak pernah bisa diam. Rindu yang tak dipertemukan, dari mimpi yang tak bisa diramalkan.
Sisa kepingan malam yang kusimpan di saku celanaku kini hilang. Setelah kuselidiki dia kembali bertengger di atas, menemani bulan yang lalu lalang sembari mengutuki bintang-bintang memunguti pecahan waktu.
; karena sisa untuk bertemu semakin tipis, membuat nafas kembang kempis.
20:22
Setelah mendengar kesahmu, tubuh bergetar dan rindu semakin menyasar.
(Gusar yang sejak tadi kutampar, telah membalasku dengan kasar dan hujaman teramat pijar)
Mencecapi suara kanak-kanak teriak. Sejenak aku mengerti. Bahwa bahagia tak melulu tentang ini dan itu. Cukup menyantap senyum yang ayu serta candamu yang mengubah kelabu menjadi sajak utuh.
(Merindukanmu adalah kata yang tak pernah habis kutuliskan. Dan yang kutahu obat rindu adalah sebuah pelukan)
Malam legam, Mei 2018
Penulis: Beny Syah