anak-anak menyanyikan matahari # di bawah remang langit mimpi
dilukisnya jalan-jalan surgawi # dengan obor putih menyala di hati
dan orang dewasa adalah pandu # memancangkan warna-warni rambu
menggelar jalan-jalan berliku # dengan arah yang bercabang seribu
- tapi anak-anak tak mengerti arah # ditandainya rambu-rambu yang salah
- dengan nyanyi riang tanpa gelisah # mereka menuju rute musibah
-
jembatan berduri di atas jurang # papan lapuknya berhias lubang
di kegelapan talinya membentang # malaikat maut mengintai garang
kaki mereka pun terjepit duri # nyanyi mereka terhimpit nyeri
tak lagi melantunkan matahari # selain airmata setajam belati
ada juga yang terperosok gugur # di dasar jurang tubuhnya hancur
simfoni matahari pun melebur # berpadu gelap menjadi lumpur
dalam luka sukmanya tersisih # naik ke langit meniti perih
di gigil angin langkahnya tertatih # digiring badai ke surga peresih
Banjarmasin, 25 Agustus 2016
Juara 2
Nur Ahmad Fauzi FM, lahir di Banjarmasin pada 28 Juni 1999. Bersekolah di SMA Negeri 1 Banjarmasin. Dapat dihubungi via facebook: Ahmad Fauzy Mwam Falilv.
“Semoga anak-anak Indonesia dapat melukis senyum seindah bianglala, dapat meniti jalan-jalan yang berujung pada surga. Semoga mereka dapat menulis bunga pada buku harian mereka, bukan duri. Semoga mereka dapat membuat gugusan pelita dari doa-doa yang mereka sulut dengan jari-jemari asa; pelita-pelita yang dapat menyigi gulita pada negeri yang terluka moralnya.
Amin!”
Follback ya 😊
LikeLike