Racun Musim Semi


Kebencian memutuskan jari-jemarinya
Di tengah-tengah musim semi
Ini musim jatuh cinta, bunga berbunga
Warna merona, gelak tawa seriang madu hangat
Namun ia patah dan kehilangan namanya

Seperti cinta, kebencian bisa datang tiba-tiba
Namun selalu penuh alasan dan tuntutan
Dan ia, telah kehilangan musim semi
Musim dingin singgah di kelopak matanya
Residu hatinya yang beku

Manusia diajarkan untuk mengolah rasa
Adonan dari apel-apel yang berjatuhan
Wangi musim semi yang manis
Ia tahu kini wabah telah datang,
racun yang tak bisa ditawarkan lautan
Menaburkan benih yang lebih kuat dari Calendula

Racun itu, di taman-taman lainnya
Mampu membuat orang membakar bintang -bintang
Dan melemparkan meriam ke langit malam
Namun ia bertahan dalam kebodohan
Dengan harapan untuk bertahan sehari lagi
Begitu terus hari demi hari

Musim seminya telah hilang
Dan ia tahu harus hidup dengan kepalsuan
Apa yang akan ia simpan adalah kerinduan
Seperti hantu, kebencian harus dikubur diam-diam
Diamnya adalah jalan untuk bertahan
Entah di musim semi keberapa
Bunga-bunga tak terkendali untuk kembali mekar



SPRINGTIME POISON

Hatred severs her fingers
In the heart of spring
It is the season of falling in love, when the flowers bloom
The colors blush, the laughter cheers as warm honey
Yet she’s broken, even lost her name

Such as love, hatred can suddenly come
But always with reasons and demands
And she, has lost her spring
Winter settles on her eyelids
The residue of her frozen heart

Humans are taught to craft their feelings
A dough of fallen apples
The sweet fragrance of spring
Now she knows the plague has arrived,
with poison the oceans cannot cure
Sowing seeds stronger than Calendula

That poison, in other gardens,
Can compel people to burn the stars
And hurl cannon to the night sky
Yet she persists in foolishness
Hoping to survive just one more day
So on and so forth, day after day

Her spring has gone
And she knows she must live in falsity
What she garners is only longing
Like a ghost, hatred must be buried quietly
Her silence is the path to withstand
Who knows in which spring
The flowers will bloom once again

Penulis: Novia


©Poetry Prairie, 2025

Leave a comment