Senja yang marah
Merajuk sepi di penghujung hari
Mengingat segala liku
Membasuh segala luka
Mengikat segala lupa
Tetes keringat dari langit
menyeruak aroma kepulangan yang dinanti sejak waktu.
Jika kembali adalah hatimu
maka pergi adalah perih yang mesti diikhlaskan
_sebisa mungkin.
Senja semakin marah
Sebab jemari kata seringkali hunus yang paling tajam
Mencabik maruah yang disemat setinggi tiangtiang penantian
Mengoyak diri sehasta demi sehasta
Melawan gerus yang dipahat waktu
_sekuat tenaga.
Senja masih saja marah.
Di suatu sepi yang menyendiri,
kepulan asa telah menggantung di sudut mata.
Palopo, 2017
Penulis: Syahrir Baso Pajalesang
WRATH OF TWILIGHT
A wrath of twilight
Sulking silently when day ends
Recall every twist
Wash out every wound
Tie up every obliviousness
The sweat drops from the sky
bursting the scent of homecoming that has been awaited
If return is your heart
then go is the pain that must be endure whole-heartedly
_as strong as possible.
The wrath of dusk is getting deeper
Because fingers of words mostly the sharpest thrust
Tearing dignity apart as high as piles of waiting
Ripped us bit by bit
Battling the carving of time
_with all might.
Dusk still keeps its wrath.
In secluded loneliness
the cloud of hope string up in the eye’s corner.
Palopo, 2017
Author: Syahrir Baso Pajalesang
Translated by Poetry Prairie
Senjanya cantik
LikeLike
senja kenangan
LikeLike