*
ada hari sayang.
sebab ketika waktu tak bisa membuatku
memelukmu, ada hari esok
yang akan kutawarkan padamu.
*
aku mencintai pagi.
yang dingin, keringat di dahi yang
ditempel oleh mimpi, wajah berminyak.
dengan kopi di beranda dan sapaan
selamat pagi.
dan saat ladang debat belum buka.
*
kau adalah tokoh utama yang selalu kuupayakan
menjadi tokoh protagonis yang manis, sayang.
aku bertaruh kau tak pernah tahu.
*
aku adalah pagi yang kausayangi.
bagai matahari yang rela bersinar sendirian untuk
menghapus air mataku.
*
suatu waktu, kau adalah cerita yang
berjalan lirih di atas tali tipis.
dengan alur yang lambat
namun indah di akhir.
atau alur terburu-buru dengan kisah yang
cepat tenggelam.
*
barangkali kau adalah angin yang
memeluk malam.
dingin, tapi selalu
menemani bulan.
*
kau adalah kursi yang bisa
kusandari setiap aku lelah.
sederhana,
namun menguatkanku.
November – Desember 2015
A POEM THAT FELL IN LOVE
*
there was day of love.
because when the time wasn’t allowed me to
embrace you, there would be tomorrow
I’d offer to you.
*
I love the morning.
that’s cold, sweat on the forehead that
pasted by a dream, oily face.
with coffee on the veranda and morning greetings.
and when the field of debate hasn’t opened yet.
*
you are the main character who always I’ve tried to
portray as the sweet protagonist, darling.
I bet you never knew.
*
I am the morning that you love.
like the sun that shines faithfully
alone to
wipe the tears from my eyes.
*
at times, you are the story that
walks softly on a thin rope.
with a slow groove
yet beautiful at the end.
or fast groove with a story
that sinks too quick.
*
perhaps you are the wind that
embraces the night.
cold, but always
stands by the moon.
*
you are the chair that
I can lean on to each time I’m overwhelmed.
simple,
yet giving strength within me.
November-December, 2015.
Author: Megadea
Translated by Poetry Prairie
Megadea. Perempuan 22 tahun yang tidak bisa diam. Menulis dan membaca selalu membuatnya tersenyum dan gembira. Puisi dan huruf-huruf adalah teman terbaik ketika suara tak lagi dimengerti. Puisi ini dipost di blognya, megadea.blogspot.co.id.