pohon seribu satu malam itu
dipeluk cahaya kamar kita
kudengar ia merintih
dari rimbunan hari-hari lalu
kerap ia menatap nun ke langit
gulung-bergulung awan-gemawan
mengajari ia mendekap rahasia
di dalam kamar
seorang gadis legam
memijaki bayang-bayang
wajahnya hening
tetapi pikirannya gemuruh angin
daunan itu semakin menguning
sebentar lagi bakal terpelanting
menyusur udara
lalu melepas lelah di rebah tanah
dan rahasia-rahasia membawanya
hingga ke surga
gadis itu merunduk
matanya berembun sesal
matahari di lemarinya
membias hingga ke jalan ini
(aku mendapati jalanan
pelan-pelan menjadi basah)
LK, 15 Maret 2019
Penulis: Ibna Asnawi