Di seberang kota yang buta itu
Kudapati beberapa anak-anak bisu
Dari kantong-kantong belanjaan supermarket
Membisu sesekali terdiam
Terdiam sesekali membisu
Di seberang kota yang bisu itu
Kudapati beberapa pengamen yang tuli
Dari dompet-dompet tuan buncit berdasi
Mendengar sesekali tuli
Tuli sesekali mendengar
Di seberang kota yang tuli itu
Kudapati beberapa pengemis buta
Dari pinggir-pinggir jalanan berdebu
Melihat sesekali buta
Buta sesekali melihat
“Bahwa” kini kusadari
Kota benar benar nasib, beranak cucu
Penulis: Diqdo Gustiro