Aku yakin, aku tengah tiba pada sebuah relasi, relasi dengan seorang wanita.
Dia mengajarkan bahwa menjalin impian tidak semudah dan seindah melihat rembulan bak di film-film Korea.
Ketika menyaksikannya, mungkin aku akan berkata dengan syahdu nan merdu,
“Ah, indahnya. Aku tahu kamu pasti menyaksikan indah yang sama. Bulatnya sempurna.”
Klasik.
Apa yang sering tak kusadari mulai muncul kemudian.
Yang sempurna justru kerap memberi bius, ketika romansa asmara yang indah-indah dan menggoda ternyata sungguh berjarak dari realita.
Di balik romansa itu, sanggupkah aku sehidup semati dengan orang yang sama?
Mata yang sama,
mulut yang sama,
senyum yang sama,
tawa yang sama.
Ketika mata, mulut, senyum, dan tawa yang lain menampakkan keindahan yang lebih sempurna.
(2018)
Bagus Sugiyono
Lahir dan tinggal di Jakarta. Menikmati hidup dengan membaca, menulis, dan menonton film