setetes ombak menyeretku ke tengah samudera
menyelami karang-karang jiwa
memaknai laut yang membara
lantaran bibirnya tempias ke dasar bahaya
di tepi bulu alismu, Uliefa
aku menaiki perahu waktu
gelombang menerpa
gerimis menyapa
cemara yang mengganti bulu matamu
tak henti-henti aku elus
menerangi lampu cakrawala
dan menemani langit senja
ombak pantai lombang
kadang kau datang dengan tenang
kadang kau datang dengan perkasa
dan aku tak peduli pada penjaga dan penguasa
yang menyeretmu ke ladang sengsara
wajahmu putih, tubuhmu biru
kau pelihara ikan-ikan tongkol putih
yang segar dan terkenal enak
semoga kau tak mati di telan ambisi
ombakmu seputih ikan-ikan
cemaramu sehijau karapan
Battangan, Januari 2016
~Matroni Muserang~