Puteri Salju


Sebaiknya kutulis dongeng tentang putri salju yang  akhirnya menjadi setetes embun.

Tahun ini, langit biru  yang mashur tengah masygul. Malaikat-malaikat kecil berdesakan membawa pulang cita-cita tentang bumi dan syurga. Di kakinya ada bumi, di matanya ada syurga. Bumi itu berbentuk kepala, kepala ular yang mencekik diri sendiri. Syurga itu adalah pangeran. Pangeran yang membebaskannya dari sanksi dan sangsi, dengan satu kecupan sayang. Kecupan berwarna merah yang mengalir deras dari leher atau selangkangan ; bagai sungai-sungai yang mengalir di bawahnya, bagai khamar yang semanis air susu bidadari.

Tahun ini,  tidak ada tahun baru. Hanya musim baru yang lucu. Hujan enggan menyapu debu, kemarau enggan beradu dengan sendu. Hanya tiba-tiba salju, yang mengguling dari pucak batu. Lantas mengubur taman-taman hijau. Rotasi tiba-tiba membeku di detakmu. Ada putri salju yang selembut embun jatuh di sisa daun yang tak gentar dingin. Daun itu hidup dari cita-cita dan senyum yang semanis boneka. Nafsu birahi memang senang dengan boneka yang gampang diajak bercanda.

Ditawarinya sebiji apel. Tapi, yakinlah itu khuldi yang tumbuh dari biji zakarnya. Sang Puteri yang lugu diperdaya oleh janji-janji apel merah : lezat dan penuh hangat, warna merahnya seperti pelukan ibu. Tidak ada yang tahu benar bagaima rasa apel itu. Sang Puteri keburu meleleh menjadi embun, jatuh di daun dan pecah sebelum sampai pada tanah. Langit bersedia menjadi pemakamannya. Jangan khawatir, ia telah sampai pada bintang mendahului semua cita-cita.

Siapa yang berani menyakiti Puteri salju? Drakula yang menjelma menjadi ibu tiri atau lelaki yang kehilangan istri, atau remaja kehilangan jati diri. Ada api di taring-taringnya, api yang kelaparan. Kebakaran dimana-mana, bukan salju yang memadamkan api. Apilah yang melelehkan salju.

Setiap pagi sebelum sarapan, tengok televisi di ruang tengah : seorang reporter menyapa dengan kabar bahwa orang-orang menangisi kepergian embun di dini hari.


Pemenang Harapan

Penulis: Siti Fadhila Zanaria

Mahasiswa FE-UH 2012. Berasal dari Kota Makassar. Instagram: @kotapuisi

Advertisement

1 Comment

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s