Tubuh-tubuh minim dosa terpenjara,
menunggu hukuman-hukuman datang,
dari saudara dan musuh bersifat binatang tidak kasat mata.
Pintu hitam jeruji besi terbuka,
bayangan hitam menghampiri, membawa kekerasan berteman kehinaan.
Rambut panjang hitam tubuh-tubuh minim dosa menjadi pendek,
berganti warna berubah merah.
Mata lentik tubuh-tubuh minim dosa menjadi lusuh,
buram berselaput tidak sejernih air pegunungan.
Hidung dan bibir bertukar cairan,
karena cinta terlalu berlebih yang berubah ketidaktahuan akan rasa benar dan salah.
Kerongkongan tubuh- tubuh minim dosa menahan kisah,
bayangan di samping mengunci lidah erat-erat.
Paru-paru mereka tidak diisi dengan tiupan udara hangat,
tapi rasa panas terbakar seperti tersedak.
Jantung-jantung tidak berdegup seirama, terlalu kencang sebab ketakutan,
bayangan hitam membawa air haram terlalu berlebihan.
Lambung -lambung tidak mampu menampung,
suapan sebakul perih membuat isi perut keluar melalui mulut.
Tubuh-tubuh minim dosa nelangsa,
di awal masa tumbuh dan mengenal dunia yang indah.
Usaplah rambut hitam tubuh-tubuh minim dosa dengan tangan-tangan hangat.
Jernihkan mata mereka dengan tetesan air mata doa didepan Sang Pencipta,
agar tumbuh menghijau dan berbunga indah.
Sambungkan hidung dan bibir mereka dengan bau yang membawa harum.
Kembungkan paru-paru dan lambung dengan secuil cinta tapi bermakna
Kelainan-kelainan telah terdiagnosa,
bayangan hitam seharusnya berkaca,
tabiatnya telah tertulis di atas lembaran- lembaran catatan merah.
Tubuh-tubuh minim dosa telah menemukan obatnya;
setablet kasih sayang dan cinta dari orang tua dan saudara.
Secuil doa untuk Anak – anak Indonesia:
Tuhan, lindungi mereka dengan sempurna.
Juara 3
Penulis: Muhtaruddin
Muhtarudin (Moukee) dari Indramayu Kec. Krangkeng Dusun Dukuhjati. Lahir di bulan Juni tahun 1994. Akun FB: Muhtar Moukee, Twitter: @mihtarroccy, e-mail: muhtarudinmuhtar8@gmail.com.
Menulis adalah bagian pengembang jiwa.
Poetry Prairie 
1 Comment