malam penaka jaring laba-laba
yang dirajut angin gerimis
begitu pekat memeram pengap
lentera-lentera telah padam
kini hanya liku-liku jalan tanpa tanda
langkahku kian patah dililit belukar dan ular
belum kudengar jua mazmur pantingmu*
yang padanya tersirat petuah arah
serupa sabda cahaya yang melesat dari doa ibu
sedang di ruas rimba malam kian gelita
penaka jaring laba-laba, tubuhku terjerat
pengap embun dan kabut memberat
dalam asing perjalanan kuraba kesunyian
gigil angin hanya meniupkan resah cuaca
mengusap letihku tanpa dawai nyanyian
– Banjarmasin, 21 September 2016 –
*Panting: alat musik tradisional dari suku Banjar di Kalimantan Selatan. Bentuknya seperti gambus Arab namun berukuran lebih kecil.
Poetry Prairie Literature Journal #5
Penulis: Ahmad Fauzi