Mari bicarakan rindu (lagi)
Yang datang secara tiba-tiba pun tanpa aba-aba
Bukan salah siapa, hanya saja hadirnya memang nyata
Walau tanpa terka
Ada, di waktu menikmati pesona malam-Nya
Pada rasi bintang yang samar di antara rasa yang menguat
Lalu kubiarkan berhamburan di pelataran takdir,
menjelma menjadi sebuah kata berwujud kepastian
Maka, tak perlu lagi kutanya kabarmu pada-Nya
Sebab di langit kerinduan itu aku tahu, bahwa harap itu perlahan kian pudar tergerus waktu
Seperti halnya cahaya dari konstelasi yang mengisi langit malam ini
Karena kita,
adalah dua beda yang tengah mencari arah
Karena kita,
adalah dua yang saling menunggu pada genggaman takdir
Under August Sky
Let’s talk about longing (again)
Which come so suddenly without a cue
No one’s fault, it’s just that its presence is real
Though without a guess
There, in the time to enjoy the charm of His night
In the faint constellations between a stronger feeling
Then I let it bursts in the court of destiny,
transforms into a tangible word of certainty
So, I need not to ask about you to Him
Because in that sky of longing I know
that hope is slowly fading, erodes in time
Just as the light of the constellations that fills the sky tonight
Because we,
are two differences that seek our direction
Because we,
are two that await on the grip of destiny
©Putri Adhitya