Aku membaca garis tidurmu yang serata tanah
Rebah dialas lelah yang menghias siluet wajah
Wajahmu bias
Kisahmu sunyi seperti angin
Yang kau ingat setiap lapisnya
Sesaat sebelum lelap
Menerkammu dalam gelap
Menggulungmu dengan kertas terdekat yang bisa kau raih
Yang selalu dingin malam ke malam
Sementara kita disini meributkan bantal-bantal,
atau selimut yang tak wangi
Musim panas atau musim hujan yang terlalu panjang
Lampu yang terlalu terang atau terlalu gelap
Resah tentang pagi yang terlalu dekat,
atau mimpi buruk tengah malam
Tidurlah sudah!
Esok pagi mentari yang sama bersinar lagi
Meski isi hati tak pernah sama
*
©Poetry Prairie