3 Puisi “Tentang Wanita”


I.

“Untuk Sang Adam”
Karya : Gin Gin Gustiar

Aku berasal dari tulang rusuk sang adam
Menjaga qalbu sang adam dengan kerasku
Aku berada sangat dekat dengan jantung
Tempat dimana semua kehidupan dimulai
Dariku lahir sosok khalifah kehidupan
Yang kelak akan meneruskan ceritaku dibumi
Sejarah suram masa lalu, dimana kaumku tak berharga
Menjadikan aku lebih tegar dan lebih siap bertarung
Bukan untuk menjadi pemimpin sang adam
Hanya kesetaraan agar aku dapat mengimbangi
Dunia ini keras terhadap kelembutanku
Terkadang bahkan tak punya hati akan hadirku
Seperti asalku bagian dari sang adam
Aku memahami jiwa perlakuan sang adam
Tetap kujaga kedekatanku dengan hangatku
Karena takdirku untuk mendampingimu

Gin Gin Gustiar. Seorang mahasiswa kelahiran Tanjung Enim. Saat ini tinggal di Yogyakarta. Email: Gin.gustiar@gmail.com

II.

“Yang Tak Mampu Ditangkap Mata, Mampu Ditangkap Rasa”
Karya: Dita Amelia Putri

Yang tak mampu ditangkap mata, mampu ditangkap rasa
Itu Dia, dari tulang rusuk yang bengkok,
Wanita
Yang tak mampu ditangkap mata, mampu ditangkap rasa
Itu Dia, darinya Bumi tertinggali
Wanita
Yang tak mampu ditangkap mata, mampu ditangkap rasa
Itu Dia, teman kehidupan saat linang maupun riang
Istri
Yang tak mampu ditangkap mata, mampu ditangkap rasa
Itu Dia, menjadikan polos, berwarna!
Menjadikan amoral, moral!
Membentuk ciptaan Ilahi yang baik hakiki
Ibu

Karenanya yang tak mampu ditangkap mata
Tak boleh peroleh ilmu, dapur ngebul kewajibanmu
Saat Trem masih ada
Karenanya yang tak mampu ditangkap mata
Kain penutup dada, tak boleh ia kenakan
Saat Orde baru

Maka, bukan mata kau gunakan,
Kau kan lihat, Negeri makmur kaya makhluk budiman
Karenanya yang mampu ditangkap rasa
Kau kan lihat orang besar hati, besar harta, besar wawasan
Karenanya yang mampu ditangkap rasa

Yang tak mampu ditangkap mata, mampu ditangkap rasa
Muliakanlah, berkah Ilahi ada padanya

Dita Amelia Putri. Mahasiswi Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Lahir di Kediri 5 Februari 1995. Aktif dalam Organisasi Kampus tingkat Fakultas maupun Universitas. Saat ini, gadis yang biasa dipanggil Dita duduk di Semester 4 dan menjabat sebagai Sekretaris Departemen KASTRAD FUSI FT UI 2014. Email: ameliaditaputri@yahoo.com

III.

“Tentang Pagi di Rumah Seberang”
Karya: Lina Latifah

Pagi menyaji getar daun pintu berulang-ulang
Gelas, piring, terdengar lebih sibuk berbincang
di antara teriak dan tangis yang timbul tenggelam
Menyulam kusam embun yang mendadak hitam

Pagi menyaji amarah di meja makan
Lelaki bermata merah keluar sempoyongan
Meninggalkan jejak lebam di mata hitam si perempuan
Yang mengekor dengan usapan dada menelan sabar

Di esok yang lain
Pagi terlahir menjadi lebih merah
Air panas mengguyur badan si perempuan
Melelehkan sebagian raganya
Rupiah tak seberapa yang ditahan agar tak mubah
Menyulut api, mengasapkan keegoisan si lelaki
Ah, ia memang tak pernah peduli
Meski si perempuan tak bosan melahap sakit dan perih
Ah, si lelaki memang hanya pandai caci maki
Tak menahu si perempuan mengecap lelah demi anak-anaknya

2014

Lina Latifah. Saat ini tinggal di Sukasari, Bandung. Email: linalatifah11@yahoo.com.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s