Wangi bunga melintas tiba-tiba
Melapisi daun yang berguguran
Menyulam tanah-tanah retak
Tiba-tiba, tanpa pertanda, begitu saja
Wangi bunga bagai satria tanpa nama
Meremas rasa cemas
Mendera gelisah yang lelah
Mencabut benih carut marut
Bagai pendekar dan pedang yang tak terpisahkan
Diujung tanah yang menghitam
Diujung ranting-ranting kering
Dipojok besi-besi rongsokan
Ditengah keramaian yang sunyi
Wangi bunga tak selalu datang dari surga
Atau taman yang bermentari
Selama tanganmu terulur tanpa keraguan
Di tengah kegelapan yang paling pekat sekalipun
Novia, 2013
Sungguh puisi yg indah
LikeLike
terimakasih 🙂
LikeLike