Tatapanmu menyamar dalam perangai ikan
Yang diam-diam mengawasiku penuh tanya
Tubuhnya berkilau menantang sekat yang diterobos matahari
Aku ingin mengenalimu kembali lebih dekat bersama mereka
Lalu menjajakan cerita dalam selimut rumput
Akan kusergap keheningan karang sampai bayangmu terperangkap
Mataku enggan berbatasan memandang langit bawah
Langit yang tidak tuli, gaduh yang berirama
Juga oase endapan surga
Tanpa kacamata penghalang doa
Buih sedang menungguku
Sambil merayu rambut pantai dengan bisik sisirnya
Pernah kau selami waktu bersamaku
Bersenyawa dalam warna jernih lautan
Jika saat ini sekali lagi
Tubuhmu mungkin tidak bernisan
Jember, 17 Oktober 2016
~M. Zaenul Muttaqin~