Bentang Kota Mimpi


Pada sudut terbulat, mata terlena
Pada jarak terjauh kisah yang punah
Mata terbuka, bulan diatas genting
Namun di bulan itu tak terlihat matamu

Langit malam singgah di tengah perjalanan
Inikah rasanya menjejak kota yang sekali waktu menjadi mimpi
Di titik-titik perjalanan
Berdetak-detak di dada

Pernah kulihat bukit bintang
Di tengah bumi yang menghitam
Merasakan dingin di balik pelukan
Bintang-bintang jatuh ke bumi
Kota cahaya itu bukan milik kita

Pernah kutelusuri Braga
Saat jalanan mendekap kelam
Di sudut-sudut yang ramai bernyanyi
Di sudut-sudut yang terengkuh sunyi
Tak ada genggam tanganmu

Pernah kutertawa di Paris Van Java
Menghirup frappe yang menggigit tajam
Bersama kawan, bersama dentum nada
Namun belum kudengar irama musikmu,
yang bernyanyi di foto-fotomu

Aku telah sampai disini
Namun kota ini tetaplah mimpi
Sekali waktu terucap di percakapan tengah malam
Saat waktu terentang
Saat jarak terbentang
Lalu hilang

Novia, 2013

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s