Perihal Mengakhiri


Kau kembali dilingkap waktu
Benang kusut kurus lenganmu pun
Gagal melingkari jarum yang patah itu
Menjahit, apalagi.

Aku ingat pelipismu pernah disapih sepi.
Dan kau jadi seumpama kita.

Sebentar dulu, kataku saban hari
Cangkir hujan, dan sebuah sunyi
Masih blingsatan di antara kedua
belahan sayap rampingmu

Tiap larik sendunya berpelu
Jadi pilu yang mengekalkan hujan
Jatuh lalu kembali jadi hujan

Kenapa sepasang matamu sesayu itu.
Jadinya aku sayup-sayup senyap sendiri.
Mangkir memikirkan perihal memejam itu

Bukankah janji itu telah dikaramkan
Bahwa ahwal mengeratkan
Adalah mengawali

Bukankah kita adalah kata
Yang sulit dipisahkan mata
Bahwa menjadi abadi
adalah perihal mengakhiri

Di muka gerbang cahaya
Kuikhlaskan kau rehat,
Karena aku belum siap melihatmu
Serapuh ini.

Kramat, September 2018

Penulis: Rino Fahik

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s