28 Oktober – 4 Desember 2022
Galeri Salihara
Tiket:
Rp35.000 (umum)
Rp25.000 (pelajar/mahasiswa)*
Di Indonesia, 1922 adalah tahun yang penting untuk sastra, sebab bertepatan dengan kelahiran Chairil Anwar (1922-1949). Sebagaimana para pembaharu sastra yang dirayakan tahun ini—“Tahun 100” dari sebuah era baru—Chairil pun menempati posisi khusus di ranah sastra Indonesia: ia bukan saja ditabalkan sebagai “pelopor puisi modern Indonesia”, tapi juga penyair yang namanya paling dikenal oleh masyarakat kita sampai hari ini.
Dalam semangat itulah pameran ini hendak mengembalikan sang penyair kepada identitasnya yang hakiki: kata-katanya. Untuk itu, kami bekerja sama dengan Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin untuk menampilkan sebagian besar karya Chairil, baik puisi maupun prosa, dan dokumentasi sejarah yang menunjangnya. Kami juga berharap bahwa melalui format pameran sastra (literary exhibition), menyimak arsip sastra dapat menjadi pengalaman epistemik dan estetik sekaligus.
Jam operasional:
Selasa-Minggu,
Sesi 1: 11:00 – 14:00 WIB
Sesi 2: 14:00 – 16:00 WIB
Sesi 3: 16:00 – 19:00 WIB
Senin & hari libur nasional tutup.